Sabtu, 12 September 2009

WAHYU TERAKHIR KEPADA RASULULLAH SAW


Diriwayatkan bahwa surah Al-Maaidah ayat 3 diturunkan pada sesudah waktu asar yaitu pada hari Jumaat di padang Arafah pada musim haji penghabisan [Wada'].
Pada masa itu Rasulullah SAW berada di Arafah di atas unta. Ketika ayat ini turun Rasulullah SAW tidak begitu jelas penerimaannya untuk mengingati isi dan makna yang terkandung dalam ayat tersebut. Kemudian Rasulullah SAW bersandar pada unta beliau, dan unta beliau pun duduk perlahan-lahan. Setelah itu turun malaikat Jibril AS dan berkata:
"Wahai Muhammad, sesungguhnya pada hari ini telah disempurnakan urusan agamamu, maka terputuslah apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan demikian juga apa yang terlarang olehnya. Oleh itu kamu kumpulkan para sahabatmu dan beritahu kepada mereka bahwa hari ini adalah hari terakhir aku bertemu dengan kamu."
Setelah Malaikat Jibril AS pergi maka Rasulullah SAW pun berangkat ke Mekah dan terus pergi ke Madinah.Setelah Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabat beliau, maka Rasulullah SAW pun menceritakan apa yang telah diberitahu oleh malaikat Jibril AS. Apabila para sahabat mendengar hal yang demikian maka mereka pun gembira sambil berkata:
"Agama kita telah sempurna. Agama kila telah sempurna."
Apabila Abu Bakar ra. mendengar keterangan Rasulullah SAW itu, maka ia tidak dapat menahan kesedihannya maka ia pun kembali ke rumah lalu mengunci pintu dan menangis sekuat-kuatnya. Abu Bakar ra. menangis dari pagi hingga ke malam. Kisah tentang Abu Bakar ra. menangis telah sampai kepada para sahabat yang lain, maka berkumpullah para sahabat di depan rumah Abu Bakar ra. dan mereka berkata: "Wahai Abu Bakar, apakah yang telah membuat kamu menangis sehingga begini sekali keadaanmu? Seharusnya kamu merasa gembira sebab agama kita telah sempuma." Mendengarkan pertanyaan dari para sahabat maka Abu Bakar ra. pun berkata, "Wahai para sahabatku, kamu semua tidak tahu tentang musibah yang menimpa kamu, tidakkah kamu tahu bahawa apabila sesuatu perkara itu telah sempuma maka akan kelihatanlah akan kekurangannya. Dengan turunnya ayat tersebut bahawa ia menunjukkan perpisahan kita dengan Rasulullah SAW. Hasan dan Husin menjadi yatim dan para isteri nabi menjadi janda."
Selelah mereka mendengar penjelasan dari Abu Bakar ra. maka sedarlah mereka akan kebenaran kata-kata Abu Bakar ra., lalu mereka menangis dengan sekuat-kuatnya. Tangisan mereka telah didengar oleh para sahabat yang lain, maka mereka pun terus memberitahu Rasulullah SAW tentang apa yang mereka lihat itu. Berkata salah seorang dari para sahabat, "Ya Rasulullah SAW, kami baru kembali dari rumah Abu Bakar ra. dan kami dapati banyak orang menangis dengan suara yang kuat di depan rumah beliau." Apabila Rasulullah SAW mendengar keterangan dari para sahabat, maka berubahlah muka Rasulullah SAW dan dengan bergegas beliau menuju ke rumah Abu Bakar ra.. Setelah Rasulullah SAW sampai di rumah Abu Bakar ra. maka Rasulullah SAW melihat kesemua mereka yang menangis dan bertanya, "Wahai para sahabatku, kenapakah kamu semua menangis?." Kemudian Ali ra. berkata, "Ya Rasulullah SAW, Abu Bakar ra. mengatakan dengan turunnya ayat ini membawa tanda bahawa waktu wafatmu telah dekat. Adakah ini benar ya Rasulullah?." Lalu Rasulullah SAW berkata: "Semua yang dikatakan oleh Abu Bakar ra. adalah benar, dan sesungguhnya waktu untuk aku meninggalkan kamu semua telah dekat".
Setelah Abu Bakar ra. mendengar pengakuan Rasulullah SAW, maka ia pun menangis sekuat tenaganya sehingga ia jatuh pingsan. Sementara 'Ukasyah ra. berkata kepada Rasulullah SAW, 'Ya Rasulullah, waktu itu  anda ada pukul pada tulang rusuk saya. Oleh itu saya hendak tahu apakah anda sengaja memukul saya atau hendak memukul unta baginda." Rasulullah SAW berkata: "Wahai 'Ukasyah, Rasulullah SAW sengaja memukul kamu." Kemudian Rasulullah SAW berkata kepada Bilal ra., "Wahai Bilal, kamu pergi ke rumah Fathimah dan ambilkan tongkatku ke mari." Bilal keluar dari masjid menuju ke rumah Fathimah sambil meletakkan tangannya di atas kepala dengan berkata, "Rasulullah telah menyediakan dirinya untuk dibalas [diqishash]."
Setelah Bilal sampai di rumah Fathimah maka Bilal pun memberi salam dan mengetuk pintu. Kemudian Fathimah ra. menyahut dengan berkata: "Siapakah di pintu?." Lalu Bilal ra. berkata: "Saya Bilal, saya telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk mengambil tongkat beliau."Kemudian Fathimah ra. berkata: "Wahai Bilal, untuk apa ayahku minta tongkatnya." Berkata Bilal ra.: "Wahai Fathimah, Rasulullah SAW telah menyediakan dirinya untuk diqishash." Bertanya Fathimah ra. lagi: "Wahai Bilal, siapakah manusia yang sampai hatinya untuk menqishash Rasulullah SAW?" Bilal ra. tidak menjawab pertanyaan Fathimah ra., Setelah Fathimah ra. memberikan tongkat tersebut, maka Bilal pun membawa tongkat itu kepada Rasulullah SAW Setelah Rasulullah SAW menerima tongkat tersebut dari Bilal ra. maka beliau pun menyerahkan kepada 'Ukasyah.
Melihatkan hal yang demikian maka Abu Bakar ra. dan Umar ra. tampil ke depan sambil berkata: "Wahai 'Ukasyah, janganlah kamu qishash baginda SAW tetapi kamu qishashlah kami berdua." Apabila Rasulullah SAW mendengar kata-kata Abu Bakar ra. dan Umar ra. maka dengan segera beliau berkata: "Wahai Abu Bakar, Umar duduklah kamu berdua, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatnya untuk kamu berdua." Kemudian Ali ra. bangun, lalu berkata, "Wahai 'Ukasyah! Aku adalah orang yang sentiasa berada di samping Rasulullah SAW oleh itu kamu pukullah aku dan janganlah kamu menqishash Rasulullah SAW" Lalu Rasulullah SAW berkata, "Wahai Ali duduklah kamu, sesungguhnya Allah SWT telah menetapkan tempatmu dan mengetahui isi hatimu." Setelah itu Hasan dan Husin bangun dengan berkata: "Wahai 'Ukasyah, bukankah kamu tidak tahu bahwa kami ini adalah cucu Rasulullah SAW, kalau kamu menqishash kami sama dengan kamu menqishash Rasulullah SAW" Mendengar kata-kata cucunya Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai buah hatiku duduklah kamu berdua." Berkata Rasulullah SAW "Wahai 'Ukasyah pukullah saya kalau kamu hendak memukul."
Kemudian 'Ukasyah berkata: "Ya Rasulullah SAW, anda telah memukul saya sewaktu saya tidak memakai baju." Maka Rasulullah SAW pun membuka baju. Setelah Rasulullah SAW membuka baju maka menangislah semua yang hadir. Setelah 'Ukasyah melihat tubuh Rasulullah SAW maka ia pun mencium beliau dan berkata, "Saya tebus anda dengan jiwa saya ya Rasulullah SAW, siapakah yang sanggup memukul anda. Saya melakukan begini adalah sebab saya ingin menyentuh badan anda yang dimuliakan oleh Allah SWT dengan badan saya. Dan Allah SWT menjaga saya dari neraka dengan kehormatanmu." Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah kamu sekalian, sekiranya kamu hendak melihat ahli syurga, inilah orangnya." Kemudian semua para jemaah bersalam-salaman atas kegembiraan mereka terhadap peristiwa yang sangat genting itu. Setelah itu para jemaah pun berkata, "Wahai 'Ukasyah, inilah keuntungan yang paling besar bagimu, engkau telah memperolehi darjat yang tinggi dan bertemankan Rasulullah SAW di dalam syurga."
Apabila ajal Rasulullah SAW makin dekat maka beliau pun memanggil para sahabat ke rumah Aisyah ra. dan beliau berkata: "Selamat datang kamu semua semoga Allah SWT mengasihi kamu semua, saya berwasiat kepada kamu semua agar kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan mentaati segala perintahnya. Sesungguhnya hari perpisahan antara saya dengan kamu semua hampir dekat, dan dekat pula saat kembalinya seorang hamba kepada Allah SWT dan menempatkannya di syurga. Kalau telah sampai ajalku maka hendaklah Ali yang memandikanku, Fadhl bin Abbas hendaklah menuangkan air dan Usamah bin Zaid hendaklah menolong keduanya. Setelah itu kamu kafanilah aku dengan pakaianku sendiri apabila kamu semua menghendaki, atau kafanilah aku dengan kain yaman yang putih. Apabila kamu memandikan aku, maka hendaklah kamu letakkan aku di atas balai tempat tidurku dalam rumahku ini. Setelah itu kamu semua keluarlah sebentar meninggalkan aku. Pertama yang akan mensolatkan aku ialah Allah SWT, kemudian yang akan mensolat aku ialah Jibril AS, kemudian diikuti oleh malaikat Israfil, malaikat Mikail, dan yang akhir sekali malaikat lzrail berserta dengan semua para pembantunya. Setelah itu baru kamu semua masuk bergantian secara berkelompok bershalat ke atasku."
Setelah para sahabat mendengar ucapan yang sungguh menyayat hati itu maka mereka pun menangis dengan nada yang keras dan berkata, "Ya Rasulullah SAW anda adalah seorang Rasul yang diutus kepada kami dan untuk semua, yang mana selama ini anda memberi kekuatan dalam penemuan kami dan sebagai penguasa yang menguruskan perkara kami. Apabila anda sudah tiada nanti kepada siapakah akan kami tanya setiap persoalan yang timbul nanti?." Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Dengarlah para sahabatku, aku tinggalkan kepada kamu semua jalan yang benar dan jalan yang terang, dan telah aku tinggalkan kepada kamu semua dua penasihat yang satu daripadanya pandai bicara dan yang satu lagi diam saja. Yang pandai bicara itu ialah Al-Quran dan yang diam itu ialah maut. Apabila ada sesuatu persoalan yang rumit di antara kamu, maka hendaklah kamu semua kembali kepada Al-Quran dan sunnahku dan sekiranya hati kamu itu berkeras maka lembutkan dia dengan mengambil pelajaran dari mati."
Setelah Rasulullah SAW berkata demikian, maka sakit Rasulullah SAW bermula. Dalam bulan safar Rasulullah SAW sakit selama 18 hari dan sering diziarahi oleh para sahabat. Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa Rasulullah SAW diutus pada hari isnin dan wafat pada hari isnin. Pada hari isnin penyakit Rasulullah SAW bertambah berat, setelah Bilal ra. menyelesaikan azan subuh, maka Bilal ra. pun pergi ke rumah Rasulullah SAW. Sesampainya Bilal ra. di rumah Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun memberi salam, "Assalaamualaika ya rasulullah." Lalu dijawab oleh Fathimah ra., "Rasulullah SAW masih sibuk dengan urusan beliau." Setelah Bilal ra. mendengar penjelasan dari Fathimah ra. maka Bilal ra. pun kembali ke masjid tanpa memahami kata-kata Fathimah ra. itu. Apabila waktu subuh hampir hendak lupus, lalu Bilal pergi sekali lagi ke rumah Rasulullah SAW dan memberi salam seperti permulaan tadi, kali ini salam Bilal ra. telah di dengar oleh Rasulullah SAW dan baginda berkata, "Masuklah wahai Bilal, sesungguhnya penyakitku ini semakin berat, oleh itu kamu suruhlah Abu Bakar mengimamkan shalat subuh berjemaah dengan mereka yang hadir." Setelah mendengar kata-kata Rasulullah SAW maka Bilal ra. pun berjalan menuju ke masjid sambil meletakkan tangan di atas kepala dengan berkata: "Aduh musibah."
Setelah Bilal ra. sampai di masjid maka Bilal ra. pun memberitahu Abu Bakar tentang apa yang telah Rasulullah SAW katakan kepadanya. Abu Bakar ra. tidak dapat menahan dirinya apabila ia melihat mimbar kosong maka dengan suara yang keras Abu Bakar ra. menangis sehingga ia jatuh pingsan. Melihatkan peristiwa ini maka riuh rendah tangisan sahabat dalam masjid, sehingga Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah ra.; "Wahai Fathimah apakah yang telah berlaku?." Maka Fathimah ra. pun berkata: "Kekecohan kaum muslimin, sebab anda tidak pergi ke masjid." Kemudian Rasulullah SAW memanggil Ali ra. dan Fadhl bin Abas ra., lalu Rasulullah SAW bersandar kepada kedua mereka dan terus pergi ke masjid. Setelah Rasulullah SAW sampai di masjid maka beliau pun bershalat subuh bersama dengan para jemaah.
Setelah selesai shalat subuh maka Rasulullah SAW pun berkata, "Wahai kaum muslimin, kamu semua sentiasa dalam pertolongan dan pemeliharaan Allah, oleh itu hendaklah kamu semua bertaqwa kepada Allah SWT dan mengerjakan segala perintahnya. Sesungguhnya aku akan meninggalkan dunia ini dan kamu semua, dan hari ini adalah hari pertama aku di akhirat dan hari terakhir aku di dunia." Setelah berkata demikian maka Rasulullah SAW pun pulang ke rumah beliau. Kemudian Allah SWT mewahyukan kepada malaikat lzrail AS, "Wahai lzrail, pergilah kamu kepada kekasihku dengan sebaik-baik rupa, dan apabila kamu hendak mencabut ruhnya maka hendaklah kamu melakukan dengan cara yang paling lembut sekali. Apabila kamu pergi ke rumahnya maka minta izinlah terlebih dahulu, kalau ia izinkan kamu masuk, maka masuklah kamu ke rumahnya dan kalau ia tidak mengizinkan kamu masuk maka hendaklah kamu kembali padaku."
Setelah malaikat lzrail mendapat perintah dari Allah SWT maka malaikal lzrail pun turun dengan menyerupai orang Arab Badwi. Setelah malaikat lzrail sampai di depan rumah Rasulullah SAW maka ia pun memberi salam, "Assalaamu alaikum yaa ahla baitin nubuwwati wa ma danir risaalati a adkhulu?" (Mudah-mudahan keselamatan tetap untuk kamu semua sekalian, wahai penghuni rumah nabi dan sumber risaalah, bolehkan saya masuk?) Apabila Fathimah mendengar orang memberi salam maka ia-pun berkata; "Wahai hamba Allah, Rasulullah SAW sedang sibuk sebab sakitnya yang semakin berat." Kemudian malaikat lzrail berkata lagi seperti dipermulaannya, dan kali ini seruan malaikat itu telah didengar oleh Rasulullah SAW dan Rasulullah SAW bertanya kepada Fathimah ra., "Wahai Fathimah, siapakah di depan pintu itu." Maka Fathimah ra. pun berkata, "Ya Rasulullah, ada seorang Arab badwi memanggilmu, dan aku telah katakan kepadanya bahwa anda sedang sibuk sebab sakit, sebaliknya dia memandang saya dengan tajam sehingga terasa menggigil badan saya." Kemudian Rasulullah SAW berkata; "Wahai Fathimah, tahukah kamu siapakah orang itu?." Jawab Fathimah,"Tidak ayah." "Dia adalah malaikat lzrail, malaikat yang akan memutuskan segala macam nafsu syahwat yang memisahkan perkumpulan-perkumpulan dan yang memusnahkan semua rumah serta meramaikan kubur." Fathimah ra. tidak dapat menahan air matanya lagi setelah mengetahui bahawa saat perpisahan dengan ayahandanya akan berakhir, dia menangis sepuas-puasnya. Apabila Rasulullah SAW mendengar tangisan Fatimah ra. maka beliau pun berkata: "Janganlah kamu menangis wahai Fathimah, engkaulah orang yang pertama dalam keluargaku akan bertemu dengan aku." Kemudian Rasulullah SAW pun mengizinkan malaikat lzrail masuk. Maka malaikat lzrail pun masuk dengan mengucap, "Assalamuaalaikum ya Rasulullah." Lalu Rasulullah SAW menjawab: "Wa alaikas saalamu, wahai lzrail engkau datang menziarahi aku atau untuk mencabut ruhku?" Maka berkata malaikat lzrail: "Kedatangan saya adalah untuk menziarahimu dan untuk mencabut ruhmu, itupun kalau engkau izinkan, kalau engkau tidak izinkan maka aku akan kembali." Berkata Rasulullah SAW, "Wahai lzrail, di manakah kamu tinggalkan Jibril?" Berkata lzrail: "Saya tinggalkan Jibril di langit dunia, para malaikat sedang memuliakan dia." Tidak beberapa lama kemudian Jibril AS pun turun dan duduk di dekat kepala Rasulullah SAW.
Apabila Rasulullah SAW melihat kedatangan Jibril AS maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril, tahukah kamu bahwa ajalku sudah dekat" Berkata Jibril AS, "Ya aku tahu." Rasulullah SAW bertanya lagi, "Wahai Jibril, beritahu kepadaku kemuliaan yang menggembirakan aku disisi Allah SWT" Berkata Jibril AS, "Sesungguhnya semua pintu langit telah dibuka, para malaikat bersusun rapi menanti ruhmu dilangit. Kesemua pintu-pintu syurga telah dibuka, dan kesemua bidadari sudah berhias menanti kehadiran ruhmu." Berkata Rasulullah SAW: "Alhamdulillah, sekarang kamu katakan pula tentang umatku di hari kiamat nanti." Berkata Jibril AS, "Allah SWT telah berfirman yang bermaksud,
"Sesungguhnya aku telah melarang semua para nabi masuk ke dalam syurga sebelum engkau masuk terlebih dahulu, dan aku juga melarang semua umat memasuki syurga sebelum umatmu memasuki syurga."
Berkata Rasulullah SAW: "Sekarang aku telah puas hati dan telah hilang rasa susahku." Kemudian Rasulullah SAW berkata: "Wahai lzrail, mendekatlah kamu kepadaku." Selelah itu Malaikat lzrail pun memulai tugasnya, apabila ruh beliau sampai pada pusat, maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril, alangkah dahsyatnya rasa mati." Jibril AS mengalihkan pandangan dari Rasulullah SAW apabila mendengar kata-kata beliau itu. Melihatkan telatah Jibril AS itu maka Rasulullah SAW pun berkata: "Wahai Jibril, apakah kamu tidak suka melihat wajahku?" Jibril AS berkata: "Wahai kekasih Allah, siapakah orang yang sanggup melihat wajahmu dikala kamu dalam sakaratul maut?" Anas bin Malik ra. berkata: "Apabila ruh Rasulullah SAW telah sampai di dada beliau telah bersabda,
"Aku wasiatkan kepada kamu agar kamu semua menjaga shalat dan apa-apa yang telah diperintahkan ke atasmu."
Ali ra. berkata: "Sesungguhnya Rasulullah SAW ketika menjelang saat-saat terakhir, telah mengerakkan kedua bibir beliau sebanyak dua kali, dan saya meletakkan telinga, saya dengan Rasulullah SAW berkata: "Umatku, umatku." Telah bersabda Rasulullah SAW bahwa: "Malaikat Jibril AS telah berkata kepadaku; "Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah SWT telah menciptakan sebuah laut di belakang gunung Qaf, dan di laut itu terdapat ikan yang selalu membaca selawat untukmu, kalau sesiapa yang mengambil seekor ikan dari laut tersebut maka akan lumpuhlah kedua belah tangannya dan ikan tersebut akan menjadi batu." 

Selasa, 8 September 2009

Majlis Berbuka Puasa Yang Penuh Bermakna


Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha mengasihani…   
Alhamdulilah segala puji hanyalah bagi Allah, tuhan sekelian alam. Alhamdulillah maljlis berbuka puasa anjuran Alumni Maahad Muhammadi( AMAL ) berlangsung dengan penuh kesederhanaan dan meriah pada petang semalam. Majlis yang dihadiri oleh Pengerusi AMAL pusat, dihadiri lebih kurang 40 ahli persatuan alumni dari kalangan muslimin dan juga muslimat memeriahkan lagi majlis tersebut. (Seperti biasa muslimat lebih ramai..hehehe)
 
  
  
  
           Saya cukup terharu dengan kedatangan ahli alumni yang diluar jangkaan. Pada mulanya saya tidak mengangarkan kehadiran seramai ini. Jika dibandingkan dengan kehadiran sebelum ini, hanya lima orang lelaki sahaja yang hadir. Rupa-rupanya masih ramai bekas pelajar Maahad Muhammadi berada di Universiti Pendidikan Sultan Idris.
            Saya ingin mengucapkan berbanyak terima kasih kepada Pengerusi AMAL Pusat (Pak Uda) kerana sudi hadir walaupun terpaksa merempuh perjalanan yang jauh ditambah lagi dalam bulan puasa. Perjalanan dari Kelantan merentas bukit Gerik sememangnya meletihkan. Tapi darah perjuangan yang ada dan juga perasaan bertanggungjawab dengan amanah yang ada tidak membuatkan kepala Pak Uda berfikir lama untuk datang.
            Majlis dimulakan dengan sesi taaruf oleh setiap ahli yang hadir. Majoriti Alumni Maahad Muhammadi mengambil kos Pendidikan Sains dan juga Pendidikan Islam. Yang selebihnya daripada lain-lain kos. Setiap orang diberikan peluang untuk bertaaruf walaupun taaruf yang ringkas. Tetapi saya kira taaruf ringkas itu sudah cukup untuk menguatkan diantara hati-hati kami dan menjadikannya satu pasak pemulaan untuk memantapkan lagi Alumni di UPSI dan seterusnya berjuang atas nama Islam sebagai ad-din.
            Majlis diakhiri dengan ucapan daripada Pak Uda dan juga lantikan kempimpinan yang baru. Tahniah kepada saudara Fathi kerana mendapat jawatan sebagai Presiden Amal. Diharapkan semua ahli dapat memberi sepenuh kerjasama kepada saudara fathi untuk menjalankan gerak kerja, mengatur dan melaksanakan progrem.
Akhir kata..Majulah Syabab untuk Islam..
Salam Perjuangan.

Isnin, 7 September 2009

RAMADHAN YANG SAMA, KUALITI YANG BERBEZA


Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha mengasihani…
Alhamdulilah segala puji hanyalah bagi Allah tuhan sekelian alam. Alhamdulillah, hari ini telah masuk hari ke-17 ramadhan. Pejam celik, pejam celik, ramadhan meninggalkan kita hari demi hari. Bulan yang paling mulia dalam kalendar Islam, bulan yang padanya diturunkan al-Qur’an, menjadi pengampun bagi dosa-dosa kecil dari Ramadhan yang sebelumnya, dibuka pintu-pintu syurga, ditutup pintu-pintu neraka dan diikat syaitan-syaitan sehingga kita semua amat bermotivasi untuk beramal ibadah dan melakukan kebajikan. Dalam bulan ini pada sepuluh malam yang terakhir, terdapat satu malam yang lebih baik berbanding bulan yang lain. Sayang sekali, 16 hari Ramadhan telah pergi meninggalkan kita. Bagaimanakah amalan kita kelmarin?? Sudah khatamkah juzuk ke 16 ? Solat tahajjud bagaimana.. Pernah tertinggal ataupun masih istiqamah setiap malam? Solat berjamaah macam mana?Tarawikh berapa rakaat? Sedekah berapa banyak dah?? Dan lain-lain lagi. Itu adalah sedikit pertanyaan yang perlu dimuhasabah dalam diri kita selaku seorang muslim dalam menghadapi bulan ramadhan yang penuh barokah.
Akan tetapi sayang sekali ada sebahagian orang yang merosakkan kemuliaan bulan Ramadhan. Kerosakan yang dimaksudkan adalah mereka yang tidak berpuasa pada siang hari dan mereka yang melakukan aktiviti maksiat pada malam hari. Dan juga mereka yang suka menyampaikan hadis-hadis yang amat lemah lagi palsu berkaitan bulan Ramadhan. 
RAMADHAN DI TANJUNG MUALIM
            Ramadhan kali ini cukup berbeza dengan ramadhan yang sebelumnya. Sudah 3 kali aku menyambut ramadhan di TM ini, akan tetapi ia cukup berbeza suasananya dengan tempatku sendiri. Walaupun amalan yang dilakukan di sini dan dimana-mana tempat adalah lebih kurang sama, akan tetapi kualiti setiap amalan yang kita lakukan itu adalah berbeza. Ini bergantung kepada suasana ataupun biah sesuatu tempat itu dalam meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
            Jika di hisab semula ramadhan 2 tahun yang lepas semasa berada di tanah gersang ini, aku dapati keadaan tersebut semacam tidak pernah wujud disini (syiar ). Ramadhan hanyalah sekadar lebih kepada makan minum sahaja, akan tetapi kesungguhan dalam melakukan ibadat telah pudar dikalangan masyarakat disini. Akan tetapi, tidaklah dinafikan ada segelintir daripada masyarakat yang betul-betul istiqamah dalam meningkatkan amalan dalam bulan yang mulia ini. Jika dibandingkan dengan Kelantan, suasananya cukup berbeza dan memberi kesan dalam hati setiap jemaah walaupun dikatakan negeri yang mundur, tiada kemudahan dan lain-lain lagi. Dimanakah kualiti sebenar ramadhan yang kita cari??
            Semalam, aku mencari destinasi baru untuk melakukan solat tarawikh. Ternyata pilihanku pada malam itu adalah masjid kuala kubu baru sebagai tempat melakukan ibadat. Walaupun jaraknya dari TM sejauh 22 kilometer, akan tetapi motor burukku itu sanggup meredah halangan dengan kelajuan 100 kilometer per jam selama 20 minit untuk mencari kualiti tarawikh di bumi Allah ini. Ternyata, tekaanku tepat apabila imam yang mengimani masjid tersebut adalah pelajar daripada Darul Quran. Aku juga sempat berjumpa dengan seorang ustaz yang tidak diketahui namanya, akan tetapi aku selalu memanggilnya sebagai ustaz mishary. Ini kerana alunan ayat al-Quran yang dialunkan adalah sama dengan alunan suara Syeikh Misyhary Afasy. Beliau merupakan salah seorang pengkuliah di masjid jamek TM yang mengajarkan kitab sifat 20 pada setiap hari jumaat.
RAMADHAN DI KELANTAN
            Jika di imbas semula pada zaman persekolahan dahulu, Ramadhan pada zaman itulah yang paling menarik dan hebat yang pernah ku lalui. Kehebatannya Cukup memberi kesan ke dalam jiwa ini tatkala berada di bumi Kelantan yang ditunjangi oleh Bandar Kota Bharu dan diselubungi dengan sebuah madrasah yang diberi nama Maahad Muhammadi Lilbanin. Apabila ramadhan tiba, pasti setiap tahun aku akan berada di Kota Bharu. Menikmati suasana Ramadhan yang luar biasa dan bisa menambahkan momentum amalan harian ke tahap maksimum. Mana tidaknya suasana subuh di Masjid Muhammadi dengan ribuan manusia yang memenuhi ruang masjid yang diimankan oleh seorang iman yang suaranya mirip imam Makkah, iaitu Ust Bari bin Abdullah.
            Begitu juga dengan solat tarawikh dan tahajjud di masjid muhammadi yang memberikan kesan yang mendalam dalam hidup ini yang tidak aku akan lupakan akan kenikmatannya sehingga akhir hayat. Begitu juga apabila datangnya sepuluh hari terakhir ramadhan, maka penuhlah masjid tersebut dengan insan- insan yang mengharapkan akan keredhaan ilahi. Aku pun tidak pernah ketinggalan untuk menghabiskan sepuluh malam terakhir di tempat yang penuh barakah itu bersama rakan-rakan seperjuangan yang sekarang ini membawa diri mengikut halatuju masing-masing. Diharapkan ramadhan kali ini, aku sempat untuk beriktikaf disana walaupun satu malam sahaja. 

 
Tarawikh Di Masjid Muhammadi 
            Masih tidak dilupakan saat Ramadhan di Maahad Muhammadi yang pasti berada dalam fatrah peperiksaan setiap kali tibanya ramadhan. Menjalani ibadah puasa disamping bertungkus-lumus bergelumang dengan peperiksaan akhir,, huh..cukup mencabar jiwa yang lemah ini. Begitu juga satu tempat lagi yang begitu meriah apabila datangnya ramadhan iaitu khemah tarawikh di hadapan stadium Muhammad ke-4. Saban tahun, pihak MPKB-BRI akan membuka khemah tersebut bagi kegunaan masyarakat untuk menunaikan solat secara berjamaah. Dan saban tahun juga akan ada imam yang akan di import samaada dari mesir, yaman, dan lain-lain lagi untuk mengimani solat tarawikh disana. 
 
Khemah Tarawikh MPKB-BRI
             Begitulah sedikit kemeriahan ramadhan di  Kelantan yang serba sedikit merupakan pengalaman di zaman remajaku yang banyak memberi inspirasi dan dorongan dalam menbentuk jiwa mudaku untuk mendapatkan keredhaan daripada Allah SWT. Akan tetapi, keimananku ini telah terhakis sedikit demi sedikit apabila menjejakkan kaki di bumi TM ini. Walaupun dahulu aku menolak tawaran untuk belajar di TM ini, akan tetapi aku terpaksa meneruskan perjuangan ini dengan kehendak ibu bapa yang ingin melihat anaknya menjadi seorang guru. Aku redo dengan ketetapan Qada’ dan Qadar daripada Allah SWT, mungkin ada sebab dan musabab disebalik ketetapan itu. 

Ahad, 6 September 2009

.: Istimewa Buat Mahasiswa Kelate :.


MESRA AIDILFITRI MAHASISWA KLATE BERSAMA TOK GURU 
3 syawal 1430H
baLai isLam, LundaNg
8 pagi – 1 petaNg
::berminat?::
sila beri NAMA, NO TEL, KAMPUS KE [0132836263] sebelum 11 sePtember
Jom pakat g ramai2 !!

Sabtu, 5 September 2009

KEPERIBADIAN PARA SAHABAT DARIPADA MADRASAH RASULULLAH

Dengan nama Allah yang maha pemurah lagi maha mengasihani…

Alhamdulilah segala puji hanyalah bagi Allah tuhan sekelian alam. Pertamanya ana ingin meminta maaf kepada blog ini dan juga kepada beberapa orang yang sudi membaca blog ini,kerana tidak menghiaskan blog ini dengan ilmu-ilmu Allah lagi. kalau mahu cakap tentang sebab, mungkin akan tidak habis dibincangkan. Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah Taala kerana memberi sedikit idea untuk menulis kali ini. Jika kebiasaannya, limpahan idea yang datang disusuli dengan kesibukan menyebabkan tidak sempat untuk ana menulis dan terpaksalah idea itu dikuburkan begitu sahaja.

Jika kita lihat kepada akal fikiran yang waras ini, berapa idea yang kita keluarkan dalam satu hari daripada akal fikiran ini? Ini bergantung kepada tahap kecekapan akal fikiran seseorang individu tersebut dalam menjana idea-idea yang mungkin boleh membawa perubahan keatas dirinya ataupun terkubur pada hari itu juga. Idea yang betul-betul dapat membawa perubahan keatas diri seseorang individu itu ialah idea yang diperolehi dalam memikirkan akan kebesaran Allah Taala.


PERIBADI YANG UNGGUL

Peribadi seseorang Muslim tidak pernah terkenal dan tidak pernah bersinar di kalangan masyarakat manusia kecuali ianya dibina di atas Tauhid keimanan kepada Allah s.w.t. Keperibadian yang tinggi dan mulia ini telah pernah lahir pada suatu kumpulan yang terkenal dengan panggilan Generasi Al Quran Yang Unik (Jillun Qur’anun Farid). Iaitu generasi sahabat awwalun (pertama) yang dididik, diasuh dan dipimpin sendiri oleh baginda Rasulullah s.a.w semasa hayat baginda. Generasi yang menjalani latihan Tauhid dan Keimanan kepada Allah s.w.t dan kepada prinsip-prinsip keimanan yang lain selama lebih kurang 13 tahun secara praktiknya. Generasi yang menjalani proses keimanan yang mentauhidkan Allah s.w.t dalam ertikata yang sebenar-benarnya, memenuhi sifat-sifat Uluhiyyah dan Rububiyyah dan segala sesuatu yang berkaitan dengannya. Generasi yang ada suatu ketika dahulu, ketika menjalani latihan Tauhid telah diazab dengan berbagai azab dan siksaan serta gangguan malah secara bersatu semua tenaga Jahiliyyah bagi menghalang dan menghapuskan Nur Iman sebagai asas pembentukan peribadi yang kian hari semakin bersinar dan meningkat dalam usaha pembentukannya. Itu tidak dapat menyekat kemaraannya. Sebagaimana maksud firman Allah s.w.t :

32. Mereka hendak memadamkan cahaya Allah (ugama Islam) Dengan mulut mereka, sedang Allah tidak menghendaki melainkan menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir tidak suka (akan Yang demikian).


MADRASAH TARBIAH YANG TERBAIK

Dari latihan, didikan serta pimpinan junjungan kita Muhammad s.a.w yang berpandukan wahyu Allah s.w.t, al Quran al Karim sebagai sumber pembentukan, maka terbentuklah keperibadian Muslim pada kumpulan pertama para pemuda Quraisy. Kumpulan yang telah dilatih dan dididik sebagai jiwa tauhid tersebut telah tidak lagi terpengaruh atau dipengaruhi oleh nilai tamakkan dunia. Malah cita-cita memenangi keredhaan Allah s.w.t semata-mata. Mereka menyerah jiwa raga mereka di bawah perintah Rasulullah s.a.w pada hal mereka mengetahui benar bahawa jiwa mereka diancam, hidup mereka tergugat dan mereka akan menghadapi berbagai kesulitan dan kesusahan untuk sampai kepada matlamat tersebut. Tetapi kumpulan yang dididik dan diasuh oleh Rasulullah s.a.w dengan al Quran al Karim ini memahami dan menyakini akan realiti tersebut.

Begitulah Rasulullah s.a.w mengasuh jiwa mereka dengan al Quran al Karim, mendidik hati nurani mereka dengan Iman, mengajak mereka patuh kepada Allah dalam melaksanakan segala kewajipan yang diwajibkan oleh Allah s.w.t. Dengan didikan demikian maka kian bertambah tinggilah jiwa dan hati mereka, kita bertambah luhurlah akhlak mereka dan kian bertambah bebaslah mereka dari kekuasaan kebendaan dan rintihan hawa nafsu yang menyesatkan dan terpancarlah rasa cintakan Allah s.w.t, Pencipta langit dan bumi serta segala sesuatu yang berada di dalamnya. Hasil dari usaha-usaha Rasulullah s.a.w yang gigih lahirlah peribadi Muslim seperti Abu Bakr as Siddiq yang terkumpul padanya sifat-sifat terpuji. Orang dahulunya tidak pernah menyangka dan tidak pernah disangka akan menjadi orang yang pertama meneruskan amanah Allah s.w.t yang ditinggalkan oleh Rasulullah s.a.w untuk memimpin manusia ini ke matlamat yang suci murni.


Lahir juga peribadi Muslim seperti ‘Umar al Khattab yang dahulunya mengembala unta bapanya, al Khattab, meskipun padanya terdapat sifat-sifat tegas dan berani tetapi tidak pernah menyediakan tapak untuk meletakkan ke tempat yang tinggi dan tiada siapa yang menyangka dengan pimpinan dan didikan baginda Rasulullah s.a.w tiba-tiba ‘Umar muncul menggemparkan alam ketika itu dengan kepintaran dan ketegasannya serta keberaniannya dapat merobohkan singgahsana Kaisar Romawi. Kemudian dapat menegakkan di atas keruntuhan untuk pemerintahan Islam yang dapat mengatasi Romawi dan Farsi di segi pentadbiran dan peraturan dan ditambah pula dengan sifat-sifat wara’, taqwa, tegas dan adil yang menjadi contoh teladan zaman berzaman. Juga lahir peribadi-peribadi seperti ‘Ali bin Abi Talib, ‘Aisyah, Ibn Mas’ud, Ibn ‘Abbas, Ibn ‘Umar, Zaid bin Thabit, sebagai tokoh-tokoh ulama yang tiada bandingannya dari dahulu hingga sekarang dan mungkin juga di masa akan datang. Mereka ini adalah hasil daripada latihan dan didikan Madrasah Rasulullah s.a.w, maka terpancarlah ilmu pengetahuan daripada tokoh-tokoh tersebut dan kata-kata hikmat lahir daripada mulut-mulut mereka. Mereka bercakap maka seluruh zaman akan terdiam dan mereka berkhutbah maka seluruh zaman menunggu-nunggu untuk merakamnya. Itulah para sahabat yang telah diasuh dan dididik daripada madrasah Rasulullah SAW.

© Copyright 2009 / 1430H by Mujahid Sufi. Template by : x-template.blogspot.com. - Site Design by HALIM